Kamis, 26 Januari 2012

PARTISIPASI POLITIK

   PARTISIPASI POLITIK 
Oleh : Taufik Abdul Rizal


Secara umum, Partisipai politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan politik, dengan tujuan untuk mempengaruhi proses perumusan kebijakan pemerintah.
partisipasi politik menurut para ahli :  
1. Herbert Mc Clasky ( International Encyclopedia of the Social Science )Partisipasi politik  adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dengan cara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum.

2. Hutington dan Nelsar Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi-mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual dan kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, dan efektif atau tidak efektif.

Partisipasi masyarakat dalam mempengaruhi pembentukan kebijakan tersebut merupakan realisasi fungsi infut dari sistim politik tersebut.
Oleh karena itu sistem harus memberikan kesempatan untuk munculnya tindakan partisipasi politik bagaimanapun bentuknya, baik dukungan maupun tuntutan. Adanya partisipasi politik menjadi suatu pertanda bahwa sistim tersebut bekerja dan masyarakat terintegrasi didalam sistim tersebut.

Apatis dan Sinis
''warga yang tidak sama sekali terlibat dalam partisipasi politik di sebut apatis'' ketidak ikut sertaan mereka dalam pemilihan karena sikap acuh tak acuh dan tidak tertarik dengan masalah politik, bahkan ada pula yang tidak yakin bahwa usaha untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah akan berhasil, ada juga yang tidak memanfa'atkan kesempatan memilih karena kebetulan berada di dalamlingkungan dimana ketidak sertaan merupakan hal yang terpuji, ada juga yang berpendapat dan percaya pada sistem yang ada sehingga siapapun yang terpilih tidak akan merubah sistem.

 Sikap yang lebih negatif dari apatis adalah ''Sinisme" yang dilandasi curiga kepada orang lain, orang yang sinis beranggapan bahwa politik merupakan urusan yang kotor, bahwa politik tidak dapat dipercaya, bahwa individu korban dari kelompok yang melakukan manipulasi dan kekuasaan dijalankan oleh orang yang tak tahu malu.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar